Batang  

Mantan WBP Lapas Batang Dipercaya Kelola Ternak Kambing

Mphnews.id-Batang -Suwarno (40) mantan narapidana Lapas Batang mendapatkan kepercayaan mengurus sebuah peternakan domba di Dukuh Tombo, Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Suwarno adalah mantan napi kasus Perlindungan anak (PPA) yang divonis 6 tahun 6 bulan dan bebas 28 September 2021 lalu. Begitu bebas ia langsung mendapatkan tawaran untuk mengelola peternakan domba milik Anggota Majelis Darut Taubah yang sering mengisi kegiatan keagamaan di Lapas Batang. Ia sempat berembuk dengan keluarga, hingga akhirnya memutuskan menerima kepercayaan mengelola peternakan ini sejak saat itu.“Bagi saya, ini kebanggaan tersendiri.

Apalagi mantan napi seperti saya diberi kepercayaan. Amanat ini betul-betul saya jaga sebaik-baiknya, karena masih diberi kesempatan kedua,” kata Suwarno saat ditemui di kandang, Minggu (30/1/2022).

Sudah empat bulan ini ia mengelola peternakan yang berisi 39 hewan ternak. Untuk memudahkan dalam pemeliharaan, ia diberi tempat tinggal di area kandang tersebut. Jenis hewan ternak yang dirawatnya yaitu kambing, domba jenis dolper dan moreno.”Saat ini masih dalam tahap breeding atau proses pengembangbiakan ternak domba” terang Suwarno.

Untuk pakan, Suwarno mengaku tidak kesulitan. Pasalnya lahan disekitar kandang kambing sudah ditanami tanaman pakan seperti odot, rumput gajah dan juga tanaman asitaba. “Pakan sudah kami tanam dilahan sekitar” tuturnya.

Sebelumnya, Suwarno mendapat kesempatan menjalani asimilasi luar sebelum bebas, ia membantu membangun kandang domba bersama lima rekannya di lahan asimilasi Lapas Batang. Dari situ ia belajar memelihara kambing dan domba. “Kalau saya sendiri waktu kecil sudah sering menggembala sapi, dan kambing. Kebetulan di Lapas saya ikut pelatihan ternak domba secara modern,”imbuhnya. Iapun bercita-cita suatu saat dapat membuka peternakan sendiri. Saat di dalam lapas, ia mengikuti program pesantren dan menjadi santri. Kegiatan pesantren di dalam lapas bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Majelis taklim Darut taubah. Iapun mengenal dan dikenal oleh para pengasuh pesantren sehingga mendapat kepercayaan mengelola ternak kambing.

Sementara itu Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana menuturkan pihaknya bangga dengan Suwarno. Ia bisa menjadi contoh napi yang bebas bisa diterima dimasyarakat bahkan mendapat kepercayaan mengelola ternak kambing. Menurut Rindra kepercayaan itu mahal nilainya, apalagi kepercayaan masyarakat kepada mantan napi. “Kami berharap Suwarno bisa menjadi contoh bagi WBP lain untuk bisa hidup bermasyarkat sehingga mendapat kepercayaan” harapnya. Iapun sempat meninjau kandang tersebut bersama tokoh masyarakat dan mengatakan banyak warga sekitar yang ikut belajar peternakan kepada Suwarno. “Keluar dari Lapas bisa bermanfaat bagi masyarakat itu harapan kami. Dan itu menunjukkan keberhasilan pembinaan di dalam lapas kepada WBP” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *