Daerah  

Dr Abdul Fikri Faqih Dorong PTM Dan BDR, Ciptakan Belajar Yang Kondusif

Mphnews.id-BREBES – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dr. Abdul Fikri Faqih, MM mendorong Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan juga Belajar Dari Rumah (BDR). Hal itu disampaikannya usai menjadi keynote speaker di acara Workshop Pendidikan di Grand Dian Hotel Brebes, Sabtu (16/10/2021).

Acara yang mengusung tema “Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas Dalam Rangka Menciptakan Lingkungan Belajar Kondusif Di Sekolah” terselenggara atas kerjasama Ditjen PAUD Didlkdasmen Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) bersama Komisi X DPR RI dan di hadiri Direktur Pendidikan Anak Usia Dini yang di wakili Direktur SMA Kemendikbudristek Suhartono Farhan dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes Sutrisno diikuti ratusan guru, Kepala sekolah dan penyelenggara pendidikan se-Kabupaten Brebes.

Fikri Faqih mengatakan pelaksanaan PTM terbatas tidah boleh lengah di situasi pandemi Covid-19, maka kami mendorong PTM terbatas juga BDR,” ujar Politisi PKS dari Dapil 9 Jawa Tengah (Kabupaten Tegal, Kota Tegal dan Brebes) ini.

Faktanya, Fikri menjelaskan di Jawa Tengah di beberapa tempat terjadi cluster baru, ini karena faktor kelengahan, makanya meski tidak menjadi syarat mutlak tetapi ini kebutuhan bahwa tenaga pendidik harus telah tervaksin maksimal dengan tetap terapkan protokol kesehatan (prokes). Maka, yang menjadi perhatiannya adalah tenaga pendidik.
Fikri menilai jika Brebes menjadi sangat penting mengingat Kabupaten Brebes memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sangat rendah. Dengan situasi pandemi Covid-19 diharapkan bisa menjadi spirit bangkit mengejar ketinggalannya dan Alhamdulillah Brebes salah satu daerah yang sudah level 3 sehingga di perbolehkan PTM terbatas.

Lanjut Fikri, Pembelajaran anak usia dini pada PAUD di masa pandemi Covid-19 sangat susah untuk mengelola cara belajarnya. Jadi kalau PTM ini terjadi dan semua guru PAUD sudah di vaksin, pembelajaran bisa berjalan.
Karena menurut Fikri, anak usia dini ini tidak terlalu rentan untuk terpapar Covid-19. Jadi yang perlu diperhatikan adalah guru dan tenaga pendidiknya, karena usia dewasa lebih rentan terpapar Covid-19,

“Selain itu, para guru dan tenaga pendidikan juga harus menjaga protokol kesehatan dengan ketat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *