Etika Berjurnalistik Masih Menjadi Tantangan Insan Pers Saat Ini

Mpnews – Jateng -SEMARANG – Momentum Hari Pers Nasional (HPN) 2025 dan HUT ke-79 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) hendaknya menjadi booster semangat media massa dalam berkarya, serta menjadikan insan pers khususnya di Jawa Tengah semakin profesional.

Pers diharapkan dapat ikut mendorong program-program pemerintah pusat, mulai dari peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik, pemberantasan korupsi, program makanan bergizi gratis untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, serta perwujudan swasembada pangan yang ditopang pula oleh Pemprov Jateng.

Demikian harapan Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pj Kadiskominfo Jateng Dadang Somantri saat Tasyakuran HPN Tingkat Jateng di Gedung Pers, Semarang, Senin 10 Februari 2025.

”Kami ucapkan Dirgahayu Pers, kepada insan pers dan PWI Jateng. Semoga pers senantiasa menjadi penjernih di tengah banyaknya informasi yang berseliweran di antara media sosial dan platform digital. Sebagai sumber berita yang dipercaya (kredibel), insan media diharapkan ikut menangkal berita hoaks. Mari kita bergandengan tangan, tingkatkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah, lebih adil, dan lebih sejahtera bagi seluruh rakyatnya,” harapnya.

Acara tasyakuran HPN yang digelar PWI Jawa Tengah ini penuh kehangatan. Tahun ini mengusung tema ”Membangun Wartawan Berakhlak dan Fondasi Membangun Negeri”.

Sejumlah tamu istimewa tampak di deretan kursi undangan. Selain Dadang, tampak Ketua Umum MUI yang juga Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji dan Bupati Blora Arief Rohman.

Selain itu, tampak Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip Prof Dr Sudharto P Hadi MES PhD, anggota pembina YAU Ir Soeharsojo IPU, Rektor USM Dr Supari ST MT, Rektor Unimus Prof Dr Masrukhi MPd, Dekan FH Unissula Dr Jawade Hafidz SH MH, Ketua KIP Jateng Indra Ashoka Mahendrayana, Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana, Ketua KPID Jateng Muhammad Aulia Assyahiddin, serta tokoh-tokoh pers senior, salah satunya mantan Ketua PWI Soetjipto SH.

Selain itu, perwakilan mitra kerja seperti SIG, Semen Gresik, Biskuit Kokola, PLN Unit Induk Distribusi Jateng/DIY, dan Pertamina. Di jajaran pengurus PWI ada Ketua PWI Amir Machmud NS bersama jajaran, Ketua Dewan Kehormatan Provinsi PWI Sri Mulyadi dan anggota, serta Ketua IKWI Ummi Munawaroh bersama anggota.

Acara tasyakuran diisi dengan pemotongan tumpeng dari Ketua PWI Amir Machmud NS kepada perwakilan wartawan muda Alkomari. Selain itu, ada penyerahan bingkisan dari Baznas Jateng oleh KH Ahmad Darodji, bingkisan untuk janda wartawan oleh PLN Unit Induk Distribusi Jateng dan DIY. Acara dipungkasi dengan Sambung Rasa yang dipandu oleh R Widiyartono.

Blora Siap Sukseskan HPN

Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman yang hadir dalam kesempatan itu, menyampaikan siap mendukung penuh berbagai kegiatan dalam rangka HPN, termasuk dengan kesiapan menjadi tuan rumah peringatakan HPN tingkat Jateng 15-16 Februari 2025 mendatang di Blora.

”Bapak pers nasional yaitu Tirto Adhi Soerjo merupakan tokoh penting perkembangan pers nasional yang lahir di Blora. Beliau telah meletakkan dasar pers yang berani, kritis, dan berpihak kepada pentingan rakyat. Kami berharap puncak HPN tingkat Jateng di Blora nanti, menjadi momen bagi insan pers untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang diwariskan oleh beliau dalam membangun dunia pers nasional,” katanya.

Adapun Ketua PWI Amir Machmud NS menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua lini yang ikut menyukseskan HPN tingkat Jateng. Dia berharap, penyelenggaraan HPN tahun 2025 menjadi kenduri pewarta yang paling baik selama penyelenggaraan HPN.

Pada kesempatan itu, Amir mengingatkan betapa perkembangan media dan dunia kewartawanan tengah dalam ‘tekanan’ Artificial Intelligence (AI). Artinya media harus beradaptasi dengan realitas AI secara intens.

”Dalam dialog rektor yang kami gelar 5 Februari lalu, kesimpulan yang bisa kami simak adalah AI bukanlah hal berisiko, tapi menjadi pendukung yang akan membedakan produk kewartawanan. Tapi sesungguhnya produk, kualitas, etika, konsistensi untuk merawat seni berjurnalistik inilah yang menjadi tantangan bagi pers dan pengelola media di tengah era AI,” tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan, realitas jurnalistik saat ini mengkhawatirkan karena cenderung mengabaikan etika jurnalistik. Persoalan-persoalan yang berkait dengan standar produk, perilaku dan kualitas kompetensi akan terus menjadi tantangan bagi organsasi profesi seperti PWI untuk menjadikan literasi etika sebagai pegangan. Itu sebabnya etika berjurnalistik dan tujuan dalam bermedia sesuai kaidah Kode Etik Jurnalistik harus benar-benar dipraktikkan oleh wartawan dan pengelola media dalam keseharian.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *