Mphnews, Kota Pekalongan — Di tengah tantangan menurunnya Dana Transfer ke Daerah (TKD) pada tahun 2026, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan memastikan komitmennya tidak berubah dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sampah.
Meski ruang fiskal semakin terbatas, berbagai langkah strategis terus dimaksimalkan agar upaya penanganan sampah di Kota Pekalongan tetap berjalan optimal.
Wali Kota Pekalongan, H.A. Afzan Arslan Djunaid, menegaskan hal tersebut saat meninjau progres pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS-3R) di Kelurahan Padukuhan Kraton, Rabu (03/12/2025).
Menurutnya, penurunan anggaran tidak boleh menjadi alasan untuk mengendurkan konsistensi pengelolaan lingkungan, termasuk pengurangan sampah yang masuk ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Degayu.
“Walaupun berat, kita tetap maksimalkan seluruh sumber daya baik anggaran, lokasi, maupun kerja sama dengan masyarakat. Komunikasi kita dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) juga berjalan baik, termasuk terkait upaya pengurangan sampah yang masuk ke TPA,” ujar Wali Kota Aaf, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan bahwa, pembangunan TPS-3R menjadi salah satu strategi utama Pemkot untuk mengurangi beban TPA Degayu yang selama ini menampung seluruh sampah dari wilayah kota. TPS-3R Padukuhan Kraton merupakan salah satu proyek yang dipercepat pembangunannya agar dapat segera beroperasi dan membantu pengolahan sampah skala kelurahan.
Dengan percepatan tersebut, dirinya berharap pengelolaan sampah di Kota Pekalongan dapat semakin efektif, berkelanjutan, dan mampu menjawab tantangan peningkatan volume sampah setiap tahun.
“Modernisasi alat, percepatan operasional, hingga pelibatan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan lingkungan kota yang bersih dan sehat,” tambahnya.
Wali Kota Aaf juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat sebagai elemen utama dalam pengurangan sampah dari sumbernya. Ia menyebut bahwa, tanpa perubahan perilaku masyarakat dalam memilah, mengurangi, dan memanfaatkan kembali sampah, target pengurangan beban TPA tidak akan tercapai meski infrastruktur sudah ditingkatkan.
Lanjutnya, pembangunan TPS-3R diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas pengolahan sampah, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi warga mengenai pola hidup ramah lingkungan. Keberadaan TPS-3R memungkinkan proses pemilahan, daur ulang, serta pengomposan dilakukan lebih dekat dengan sumber sampah, sehingga volume sampah residu yang dikirim ke TPA bisa ditekan.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Aaf juga memastikan bahwa Pemkot Pekalongan terus menjalin koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk mendapatkan dukungan program dan anggaran tambahan terkait pengelolaan lingkungan. Ia optimistis bahwa, dengan sinergi yang kuat, Kota Pekalongan tetap dapat mempertahankan kinerja pengelolaan sampah meski berada dalam kondisi fiskal terbatas.
“Dengan kerja sama semua pihak, Saya yakin upaya pengurangan sampah dan peningkatan kualitas lingkungan kota dapat terus berjalan. Ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi membangun kesadaran dan tanggung jawab kolektif untuk menjaga kota kita,” pungkasnya.












