Mphnews – Pengalaman yang sangat tidak mengenakan menimpa seorang wanita asal Brasil. Karena hanya mencium aroma pedas dari cabai, dia mengalami pembengkakan otak yang parah.
Seperti yang dilaporkan oleh detikHealth dari Times of India, kejadian ini menimpa Thais Medeiros de Oliveira pada bulan Februari yang lalu, ketika dia dan pacarnya tengah bersiap-siap untuk makan malam bersama keluarganya di Anápolis, Brasil.
Menurut laporan dari situs Globo Brasil, Thais, yang berusia 25 tahun, mencium bau cabai jenis pickeled goat pepper yang sangat pedas. Thais bahkan sempat mengusap hidungnya. Ternyata, itu adalah kesalahan besar karena dia segera tidak bisa berbicara dan bahkan berjalan.
Cabai jenis pickeled goat pepper dikenal karena tingkat kepedasannya yang sangat tinggi, dengan peringkat Scoville mencapai antara 15.000 hingga 30.000. Untuk informasi tambahan, skala Scoville adalah cara untuk mengukur tingkat kepedasan atau kepanasan cabai dan bahan makanan pedas lainnya, yang diukur dalam satuan panas Scoville (SHU).
Setelah insiden tersebut, Thais mulai merasakan gatal di tenggorokannya yang semakin parah. Dia segera dibawa ke rumah sakit setempat di Anápolis dan kemudian dipindahkan ke fasilitas medis di kampung halamannya di Goiânia.
Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa Thais mengalami edema yang menyebabkan pembengkakan otak yang sangat serius. Pembengkakan ini disebabkan oleh reaksi alergi terhadap cabai yang sangat pedas. Kondisinya semakin memburuk sehingga dia harus menghabiskan beberapa hari dalam keadaan koma.
Edema adalah kondisi di mana cairan menumpuk dalam jaringan tubuh, dan gejalanya termasuk sakit kepala, nyeri atau kaku di leher, kehilangan penglihatan sebagian atau sepenuhnya, perubahan kesadaran atau gangguan mental, mual, muntah, dan rasa pusing.
Thais sebelumnya juga telah mengidap penyakit bronkitis dan asma, yang membuat proses pemulihannya menjadi semakin sulit.
Awalnya, dia diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada tanggal 31 Juli dan sedang dalam tahap pemulihan. Sayangnya, hanya empat hari kemudian dia harus dirawat lagi karena mengalami demam tinggi dan mengeluarkan urine berwarna merah.
Seharusnya Thais bisa pulang dari rumah sakit pada tanggal 10 Agustus, tetapi dia mengalami bronkospasme, yang merupakan kondisi yang menyebabkan penyempitan saluran udara di paru-paru.
Saat ini, Thais masih terus dirawat di rumah sakit dan belum ada tanggal pasti kapan dia dapat pulang. Semoga dia segera pulih dan mendapatkan perawatan yang tepat.