Batang  

Aksi Lanjutan Warga Masyarakat Desa Penyangga Kawasan Batang Industri Park Mendatangi Dinas Tenaga Kerja Batang.

Mphnews.id – Batang- Warga Masyarakat Desa Penyangga Kawasan Batang Industri Park mendatangi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang pada hari rabu, (12/10).

Kedatangan perwakilan dari desa penyangga di Kawasan Batang Industri Park ke Disnaker ini merupakan aksi lanjutan, yang sebelumnya aksi pertama mereka lakukan dengan audensi ke Pemkab Batang.

Puluhan masyarakat tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Suprapto yang di dampingi oleh Sekdin Wahyudi , Kabid Hubungan Industrial dan syarat kerja Budi Setiyaningsih dan plt kabid lapentatrans Septa Andi Wibowo.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto pertama mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman karena adanya komunikasi seperti ini.

” Kritik merupakan bagian dari komunikasi, yang harus dijadikan bahan masukan, pertimbangan untuk mengambil langkah- langkah dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh teman- teman, dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait ,”ujarnya.

” Apakah koordinasi tersebut dengan tatap muka atau ditindak lanjuti dengan dukungan, itu nanti setelah dari pertemuan. Ada beberapa tuntutan dari teman-teman terkait dengan keberadaan MBI dan menyangkut upah tenaga kerja tidak sesuai, Bahkan diduga ada potongan, ” pungkasnya

Perwakilan warga Beji Farel menyampaikan bahwa kedatangan kami ke Disnaker yaitu untuk mencurahkan aspirasi kita terkait sewa alat berat dan sewa tronton yang harganya dibawah standar sekali.

” Bahwa untuk bisa mendapatkan pekerjaan di PT Intiland harus lewat MBI. Sedangkan MBI itu diciptakan untuk wadah pengusaha lokal, menampung masyarakat lokal yang mau bekerja,” ujarnya.

“Yang sangat disayangkan adanya pemotongan, yang tidak sesuai dengan komitmen awal MBI didirikan, dengan adanya keterbukaan, untuk kas 5% dari harga SPK yang dikeluarkan oleh PT Intiland,” pungkasnya.

Sementara Ketua Masyarakat Batang Industri ( MBI ) wahyu yang juga mantan Kades Kaliboyo saat dihubungi via telpon seluler mengatakan bahwasannya keberadaan kita hanya sebagai pengkondisian lingkungan, dengan adanya kawasan kita hanya menjembatani kepentingan masyarakat dengan pihak PT Intiland.

” Ya paling dapat pekerjaan, ya kita minta, siapa yang punya CV, ya uda yang mengerjakan,” ujarnya.

” Terkait dengan adanya potongan 5% dari pekerjaan,itu dengan CV nya, kita MBI tidak ikut-ikutan, monggo rembugan sendiri,” pungkasnya (gn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *