Mphnews – Tidak Semua Orang Pantas Dibantu Ada kalanya niat baik menjadi bumerang. Kita menolong, tapi yang kita dapat justru luka, lelah, dan kecewa. Padahal, bukan karena kita kurang baik melainkan karena kita terlalu baik kepada orang yang salah. Tidak semua orang pantas dibantu. Ada yang hanya ingin dikasihani, bukan disadarkan. Ada pula yang ingin diselamatkan terus, tanpa pernah berusaha menyelamatkan dirinya sendiri.
Mereka ini pandai memainkan peran sebagai korban. Dunia seolah selalu jahat kepada mereka, hidup terasa tidak adil, dan semua kesalahan datang dari luar dirinya.
Padahal, mereka bukan mencari jalan keluar—mereka hanya ingin ditemani di lubang yang sama.
Dalam istilah psikologi populer, mereka disebut energy drainer—penyedot energi.
Mereka datang membawa beban, gosip, atau cerita negatif yang tak berujung. Mereka bukan ingin berbagi, tapi ingin Anda ikut menderita.
Energi positif Anda perlahan terkuras, digantikan oleh keputusasaan yang bukan milik Anda.
“Besok mulai.” “Nanti aja, tunggu waktu yang pas.”
Tipe the excuse maker hidup di antara wacana dan penundaan. Ia selalu punya alasan untuk tidak bergerak, dan entah bagaimana, kemalasannya menular.
Berada di dekat mereka membuat Anda ikut merasa cukup dengan rencana, tanpa pernah mengeksekusinya.
Tipe terakhir adalah yang paling berbahaya: the manipulator. Mereka pandai bersandiwara. Senyumannya hangat, tutur katanya lembut, tapi di balik itu tersimpan agenda tersembunyi.
Mereka bisa meminjam uang dengan alasan palsu, memanfaatkan hubungan, bahkan mengadu domba demi keuntungan pribadi.
Waspadalah terhadap mereka, terutama dalam pekerjaan atau hubungan yang bersentuhan dengan kepercayaan.
Kita tetap bisa berbuat baik, tanpa harus kehilangan diri sendiri di dalamnya.
Membantu orang harus disertai kesadaran: apakah mereka benar-benar ingin berubah, atau hanya ingin terus diselamatkan?
Karena pada akhirnya, tidak semua orang pantas diselamatkan—sebab tidak semua orang mau menyelamatkan dirinya sendiri.












