Mphnews.id-Batang-Pemerintah Kabupaten Batang mengadakan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 atau malam satu suro. Acara ini dilakukan di Pendapa Kabupaten Batang pada Selasa, 18 Juli 2023 malam. Sebelum penjamasan dilakukan, Pusaka Tombak Abirawa dikirab keliling wilayah kantor Pemerintah Daerah setempat.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, menjelaskan bahwa penjamasan Pusaka Tombak Abirawa dan Pagelaran Wayang Kulit pada malam Satu Suro ini memiliki arti yang penting dalam melestarikan budaya. Penjamasan mengandung makna memandikan, membersihkan, dan merawat Pusaka Tombak Abirawa sebagai bentuk terima kasih kepada generasi pendahulu yang menciptakan karya tersebut.
Melalui budaya penjamasan ini, terjalinlah ikatan batin dengan sejarah dan makna yang terkandung dalam pusaka tersebut.
Pemilik pusaka juga dapat mengenang pencipta seni budaya yang memiliki nilai leluhur. Oleh karena itu, penjamasan pusaka tidak hanya sekadar membersihkan dan merawat benda pusaka, tetapi juga memahami nilai-nilai dan makna yang terkandung di dalamnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menjelaskan bahwa pada malam satu suro dilakukan penjamasan Pusaka Tombak Abirawa, sedangkan pada pagi harinya dilakukan penjamasan pusaka lainnya.
Penjamasan dilakukan dengan menggunakan air kelapa dan bunga melati, di mana pusaka-pusaka tersebut direndam untuk menghilangkan minyak dan karat.
Jumlah benda pusaka yang dijamas adalah 55 tombak, 14 keris, dan 1 pedang. Selain Tombak Abirawa yang disemayamkan di Kantor Pemerintah Kabupaten Batang, ada juga pusaka-pusaka lainnya yang dijamas.
Kegiatan malam satu suro ini juga dilengkapi dengan Kirab Pusaka Tombak Abirawa yang dibawakan oleh ahli waris, serta dilakukan penyerahan langsung Pusaka Tombak Abirawa dari Pj Bupati Batang kepada Ahli Waris.