BATANG –Wakil Bupati Batang, Suyono mengatakan ujian integritas anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) saat melaksanakan pengawasan pemilihan Presiden, legislatif dan kepala daerah.
Pasalnya, integritas butuh kemauan dan keberanian bersikap jujur dan konsisten.
“Banyak tantangan, apalagi bagi anggota Bawaslu, KPU yang banyak godaan – godaan berkaitan dengan sengketa pemilu,”kata Suyono, saat evaluasi kinerja Bawaslu tahun 2020 secara virtual, Kamis (14/1/2021).
Ia pun mengatakan nilai – nilai integritas tidak mudah dijalankan, tapi kalau bisa dijalankan akan membangun kepercayaan masyarakat terhadapa lembaga yang diberikan mandat oleh negara sebagai penyelenggera Pemilu.
“Integritas harus dimiliki semua orang, apalagi Bawaslu yang memiliki kerja berat selalu mendapat sorotan masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi,” kata Suyono.
Etika politik, kata dia, harus diedukasikan terus menerus kepada masyarakat kapan pun dan dimanapun tempatnya.
“Pendidikan moral dan etika politik yang beritegritas harus terus diedukasikan ke masyarakat agar pemilu bisa menghasilkan pemimpin yang bisa mensejahterakkan, mampu menjalankan demokrasi dengan baik dan beradab,” ungkap Suyono.
Ia pun menyakini, kalau penyelenggara pemilu seperti Bawaslu, KPU dan masyarakat memilki integitas dalam melaksanakan Pemilu.
“Kalau semua masyarakat memiliki integritas Negeri Indonesia akan lebih makmur dan bermoral, dibandingkan pada masa lalu yang inegritasnya masih tersimpan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bawaslu Kabupaten Batang, Achmad Soeharto, menuturkan dalam demokrasi suara rakyat adalah suara tuhan.
Untuk mewujudkan kedaulatan rakayat, Bawaslu prioritaskan dalam pendidikan politik dalam berdokrasi.
“Meskipun tahun 2020, Kabupaten Batang tidak ada penyelenggaraan Pilkada. Tapi Bawaslu Batang sangat intens memberikan pendidikan politik dan demokrasi,” katanya.
Dalam rentan satu tahun, lanjut Soeharto, Bawaslu Batang terus lakukan sosialisai pengawasan berbasis partisipatif masyarakat sipil yang dikemas dalam program bawaslu mengajar.
“Program Bawaslu mengajar lebih pada pemilih pemula yakni siswa SLTA dan para Mahasiswa. Hal ini agar Pemilu yang akan datang masyarakat memiliki integritas,”bebernya.
Dimasa pandemi covid-19, kegiatan sosialisaai pengawasan dan edukasi pendidikan politik terus dilakukan melalui virtual.
Tidak itu saja, Bawaslu juga lakukan MoU perjanjian kerjasama dengan berbagi instansi untuk penguatan kelembagaan dan jaringan pengawasan partisipatif.
“Kita miliki program ‘Merindu’ untuk membahas tentang demokrasi bersama Bawaslu melalui live streming youtube dan melalui LPP Radio Abirawa Batang,” pungkasnya