Mphnews.id-Batang-Di Lapas Batang, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)nya tidak hanya menunggu waktu bebas tanpa ada kegiatan bermanfaat. Banyak kegiatan pembinaan bagi WBP sebagai bekal saat bebas kelak. Seperti kegiatan pagi tadi, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Batang diberi kesempatan mendapatkan pelatihan beternak itik dan pembuatan telur asin, Jumat (21/1/2022) diaula serba guna Lapas Batang.
Pihak Lapas menggandeng Kelompok Ternak Itik Mutiara Biru Batang untuk memberikan pelatihan tersebut. Suswoyo, ketua kelompok Ternak Itik Mutiara Biru Batang menjelaskan pihaknya memberikan materi tentang budidaya itik intensif atau didalam kandang.
“Budidaya itik ada dua metode yaitu di kandang dan dilepas atau angon. Kali ini kami memberikan peltihan dengan metode ternak kandang” terangnya.
Menurutnya untuk beternak itik, untuk 100 ekor itik memerlukan ruang kandang 33m2.
“Perbandingannya 1m2 untuk tiga ekor, sehingga jika ada 100 ekor maka dibutuhkan sekitar 30m2” lanjutnya.
Suwoyo menganjurkan bibit yang dipilih adalah yang sudah siap bertelur. “pilih bibit yang sudah siap bertelur yaitu usia 5 sampai 6 bulan” terangnya.
Menurutnya usia produktif bebek dalam bertelur hanya saampai 12 bulan saja. “setelah 12 bulan bebek bisa dijual ke warung penjual daging bebek” imbuhnya.
Sementara itu untuk pembuatan telur asin, Suswoyo menjelaskan ada dua cara yaitu dengan media batu bata dan tanah halus atau ladon. “Yang kami sarankan dengan media tanah halus, karena harganya yang murah dibandingkan dengan batu bata” tuturnya.
Suswoyo juga mengajarkan cara memilih telur yang bagus. Menurutnya telur harus diseleksi jangan sampai ada yang retak. Tampak WBP serius mengecek telur dengan binbingan pelatih. Setelah telur dipastikan baik, selanjutnay telur dicelupkan kedalam adonan tanah halus dan garam dengan perbandingan 3:1 dan ditambahkan air secukupnya.
Suswoyo menjelaskan telur yang siap untuk dimasak membutuhkan waktu sekitar 10 sampai 15 hari. “semakin lama semakin masir” terangnya.
Untuk keuntungan, suswoyo memberikan gambaran satu telur asin dapat mengahsilkan untung 500 rupiah. “Setelah dikurangi biaya, keuntungan per telur 500 rupiah” jelasnya.
Sementara itu, Kasi Binadik Lapas Batang, Satriya DW menjelaskan nantinya para WBP akan difasilitasi untuk mempraktekkan ilmu yang didapat. Untuk smeentara WBP akan diarahkan untuk pembuatan telur asin.
”Kedepannya WBP akan kami berikan fasilitas membuat telur asin dengan bekerja sama dengan Dharma Wanita Lapas Batang dalam hal pembelian talur mentah dan pemasarannya” terang Satriya. Satriya juga berharap nantinya dapat berkembang ke pembudidayaan bebek mengingat Lapas Batang memiliki lahan asimilasi yang cukup luas.
Sementara itu Kepala Lapas Batang Rindra Wardhana meminta WBP untuk memanafaatkan pelatihan tersebut dengan menyerap ilmunya dan mempraktekan dilapangan dan berwirausaha. “Manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya sebagai modal untuk membuka usaha” harap Rindra.
Iapun meminta WBP yang bebas bisa berkolaborasi membentuk jaringan untuk membentuk pasar. “Bentuk jaringan sehingga memudahkan untuk memasarkan hasil produksi” pungkasnya.